SEBELUM MENYEMAI SEBELUM MENANAM
Teringat dialog sewaktu kecil,
"pekerjaan apa yang paling mulia?, tanya
Aki
waktu itu saya menjawab "guru" , Aki
menyambung, "nah selain guru, ada lagi, yaitu petani, sebab dia
menyediakan bahan makanan bagi manusia, dan sebagian hewan", ucap Aki
waktu itu , dan kini saya menyadari dengan penuh ucapan Aki itu.
Makanan yang baik, dihasilkan dari proses yang
baik, tentunya benih atau bibitnya pun baik. Makanan yang baik tentunya
menyumbang atas kehidupan yang baik pula.
di dapur sederhana ini, beralaskan palupuh, pun
berdinding palupuh dibungkus, selain tumpukan kayu bakar di "para
seuneu" , juga seringkali terlihat beberapa hasil tani digantung,
dikeringkan, ya, sebagai benih atau bibit untuk ditanam kembali.
sejak dulu, Ema seringkali menanam jagung,
wortel, buncis, dan sebab itu Ema seringkali memilih sebagian hasil dari panen
untuk dibuat bibit atau benih. Termasuk kopi, banyak sekali Ema menyemai
sendiri benih kopi di kebun untuk dijadikan "ayuman" kalaukalau ada
pohon kopi yang dirasa kurang produktif atau bahkan mati.
kemarin Ema menyarankan untuk menanam jagung di
kebun yang cukup jauh untuk Ema jangkau, "pelakkan ku maneh kebon teh,
lumayan, pelakkan cau, jagong, awi, sampeu, maneh mah pan sok sagala beuki, sok
hayang barangbawa lin mun indit ka kota th", ucap Ema sambil membuat
adonan gorengan jagung "heug sing rajin, urus sing bener, tah aya binih
jagong, pelakkeun ku maneh, awurkeun opat atawa lima mah kana liang",
sambung Ema sambil menyerahkan benih jagung
ya, memang sudah jarang di kampung sini
anak-anak muda yang bertani, setidaknya menanam.
selain tak punya tanah sebab sebagian dijual
oleh orang tuanya, juga munculnya keinginan untuk bekerja ke kota. "melak
tugas urang mah, ngurus sing bener, hasilna mah nyanggakeun ka Gusti, ngala
barokahna urangurang mah," ucap Ema menyemangati
Cikajang, 29042020
#episodekampunghalaman
#dapurincu #emakdankehidupan
#menanam #menuliskanperjalanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar