EMAK YANG GEMAR MENANAM
bagi Ema , menanam adalah menjaga hidup, menyambung rejeki, menanam adalah kebahagiaan.
".. nu penting mah melak, ku saha we kaala na mah, urus sing bener, tatangkalan oge bakal mulang terima.. ", ucap Ema diselasela rehat menanam benih jagung
cara bertani Ema memang beda dengan orangorang di kampung, Ema lebih suka membuat seperti miniatur hutan, di kebunnya Ema bisa menanam bermacam tanaman dan pohon, semisal singkong, jagung, ubi, talas, paria/pare, pepaya, pisang, alpukat, teh, kopi, jeruk, jambu dan lain sebagainya, juga menanam pohon besar seperti afrika, afritus, alpukat, nangka, bintinu, juga beberapa jenis bambu.
cara bertani Ema memang beda dengan orangorang di kampung, Ema lebih suka membuat seperti miniatur hutan, di kebunnya Ema bisa menanam bermacam tanaman dan pohon, semisal singkong, jagung, ubi, talas, paria/pare, pepaya, pisang, alpukat, teh, kopi, jeruk, jambu dan lain sebagainya, juga menanam pohon besar seperti afrika, afritus, alpukat, nangka, bintinu, juga beberapa jenis bambu.
konsep bertani Ema, salah satunya "melak keur dahareun, melak keur bikeuneun, melak keur jualeun" , sebab itu tak ada lahan yang dibiarkan kering kerontang, Ema senantiasa menanaminya dengan berbagai jenis tanaman.
Ema pernah bercerita, atau bahkan sering, dulu zaman mudanya pernah mengalami kesusahan yang sungguh, untuk makan saja susah, hanya makan umbi-umbian, makan sehari sekali saja sudah mewah, begitu pun soal sandang, Ema hanya punya beberapa baju yang menurut Ema sendiri sudah tak layak pakai kalau dibandingkan dengan zaman sekarang, begitu pula dengan papan, rumah papan dengan dinding bilik atau palupuh, beratap hateup/daun eurih, setiap hujan sudah tentu bocor di mana-mana.
Ema seringkali "peupeujeuh" kepada anak cucunya agar senantiasa belajar menanam dan merawat, mencintai dengan sungguh, dan menjalani dengan apa adanya.
"... keun cukup Ema nu ngalaman peurih kawas baheula mah, ulah kajadian ulah kaalaman deui ku anak incu Ema... ",
ucap Ema dengan sepasang mata berkaca-kaca.
#episodekampunghalaman
#menuliskanperjalanan
Barutunggul, 26042020
Noer Listanto Alfarizi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar